Selasa, 04 Oktober 2011

Set-ups For Short Scripts


PlotSkenario film pendek dengan durasi lima hingga dua puluh menit tidak punya waktu untuk memberikan cerita dan sejarah karakter, memperkenalkan banyak tokoh, membuat plot yang rumit, atau bertele-tele pada bagian akhir. Skenario film pendek seharusnya punya sedikit tokoh, plot-plot yang sederhana dan langsung pada tujuan, dan tidak bertele-tele.

Karakter
Jika anda bertemu orang di mal, bilang 'hai' dan kemudian pergi, anda tentu tidak akan tahu banyak tentang dia. Bisa jadi dia bekas seorang pembunuh, atau jutawan, atau keduanya.  Hal yang sama bisa terjadi pada skenario film pendek, jadi untuk membuat karakter sebaiknya lebih fokus dan jelas. Ada beberapa cara untuk melakukan hal itu.

Pertama, buat penonton beradaptasi dengan cepat terhadap karakter. Seorang jagoan sudah tentu harus disukai, dan penjahat dibenci. Contoh, hal pertama yang akan dilakukan tokoh jahat mungkin marah atau memperlakukan sesuatu dengan buruk. Dengan adanya karakter seperti itu, penonton langsung paham dengan situasi yang disuguhkan. Mereka kemungkinan akan merasa kasihan pada tokoh yang baik karena usahanya dalam menghadapi bahaya, atau mungkin penonton akan langsung kesal terhadap tokoh jahat.

Karakter yang ada pada skenario film pendek sebaiknya punya satu atau paling banyak dua sifat karakter yang kuat. Bisa jadi karakter yang dibuat itu pintar tapi tidak berpengalaman. Sangat menerima; sangat manja ;sangat malas; sangat tidak jujur. Apapun, tapi munculkan karakter dengan trait yang kuat itu dengan cara-cara unik. Contohnya, daripada menunjukkan kepintaran seorang karakter dengan memberitahukan semua orang bahwa ia bisa menjawab pertanyaan yang sulit, mungkin lebih baik biarkan dia menjawabnya nanti di akhir.

Apapun motivasi yang dimiliki oleh sang karakter, motivasi itu harus selalu menjadi pikiran utamanya, dari halaman satu hingga halaman terakhir terlihat. Contoh, jika Ayu menghilangkan cincin mahal milik ibunya dan ingin menemukannya sebelum orang tuanya pulang dari liburan, maka ia tidak akan beralih pikiran pada ajakan kencan, nonton televisi seharian, atau hal lain. Namun bisa menjadi lebih menarik jika dengan tingkat kepentingan yang sama, ia memiliki resiko kehilangan kesempatan kencan dengan pria idamannya selama dua tahun, apalagi jika pria ini yang nantinya menjadi kunci jawaban ditemukannya cincin yang hilang itu.

Tokoh-tokoh yang anda buat sudah seharusnya dikelilingi oleh simbol dari karakter yang mereka miliki. Eksekutif ternama dan super sibuk akan berdandan dengan jas mahal, sepatu pantovel mengkilap, dasi mahal, dan membawa koper kulit dan handphone mutakhir. Ia tentu pergi ke pulau sepi di akhir minggu dengan pesawat jet, mengendarai BMW yang dilengkapi mesin fax. Ia punya rumah besar yang dikelilingi pagar berkawat, alat olahraga di satu ruangan tersendiri, tertukar ketika menyebut nama anak sulung dan bungsu.
Di ujung jalan rumahnya ada seorang anak miskin yang tinggal bersama bibinya yang rela melakukan apapun untuknya. Ia berdandan secara kumal, dengan baju putih yang sudah menguning dan sendal jepit. Dan lain-lain, dan lain-lain.

Jenis skenario dokumenter

Skenario dokumenter, sebagaimana halnya skenario layar lebar dan sinetron, seringkali menjadi aspek yang disepelekan dalam proses pengerjaannya. Beberapa pemikiran menyarankan bahwa pembuatan dokumenter harus mengalir dan "hidup", dimana sang pembuat juga terlibat di dalam film, ikut mengalaminya selama pembuatan. Banyak pembuat film yang lain melakukan penyuntingan diatas kertas setelah syuting sebagai gantinya skenario. Proses-proses ini memang sudah berhasil dan bisa dilaksanakan pada berbagai tipe film, terutama ketika pembuat film merekam kejadian yang berada di luar kendalinya: bencana alam, kerusuhan, demonstrasi, dsb. Namun, selama proses tersebut berlangsung ternyata hampir semua pembuat film akan bertanya pada diri sendiri, "apa yang harus gue rekam ya?" Pada titik ini, memulai film dengan membuat skenario yang direncanakan dengan baik akan menjadi berguna, terlepas dari perubahan yang akan terjadi selama proses syuting. Persiapan ini bisa membuat film yang kita buat dari buruk menjadi baik, atau bahkan dari baik menjadi sangat baik.

Ada dua tahap penulisan skenario untuk dokumenter:
- skenario pra-syuting, atau shooting script
- skenario pasca-syuting

Skenario pra-syuting itu ibarat membawa sebuah peta ketika sedang melakukan perjalanan. Kita bisa berpapasan dengan rintangan, kejadian, atau kejutan yang tak terduga. Kita bisa menemukan daerah yang belum terjamah yang tidak terdapat di dalam peta. Kita bisa menentukan arah langkah kita, langkah berikutnya, bahkan langkah setelahnya lagi. Peta akan membantu kita supaya tidak tersesat. Shooting script adalah peta konseptual untuk petualangan syuting yang aan kita lakukan. Didalamnya terdapat riset dan outline (garis besar) kisah dalam film sebagai patokan syuting. Format dan elemen yang terdapat didalamnya sama dengan skenario pasca-syuting dan isinya bisa sangat lengkap atau hanya garis besar saja, tergantung dari informasi yang sudah dimiliki oleh penulis pada tahap tersebut.

Skenario pasca-syuting adalah versi akhir dari shooting script. Skenario ini biasanya hasil modifikasi dan penulisan ulang dari shooting script dan dibuat setelah syuting dan sebelum proses editing dimulai. Didalamnya merupakan pencampuran elemen-elemen konseptual serta informasi audio-visual yang dikumpulkan selama syuting. Pengalaman dan pengetahuan yang dikumpulkan pada saat produksi tersebut juga bisa dimasukkan. Skenario inilah yang menyulam semuanya menjadi cerita yang sinematik, yang kemudian digunakan oleh pembuat film untuk mengedit. Skenario tahap ini juga mencakup deskripsi shot-shot, aksi, dan kejadian secara mendetil.

Copywriting

Siapa Itu Copywriter?

Seorang copywriter adalah seorang komunikator yang baik yang bisa menjalin kata-kata untuk menciptakan citra didalam benak dan dengan lugas memproyeksikan dan mengekspresikan keuntungan dari sebuah produk, mengajak pembacanya untuk mengambil langkah berikutnya atau mengarahkan untuk melihat dari sudut pandang yang telah ditentukan.
Tujuan awal seorang copywriter sebenarnya sama dengan penulis yang lain: mendapatkan perhatian orang-orang. Perbedaannya terletak di tujuan akhir. Tujuan seorang copywriter bukan untuk menghibur, menyampaikan berita, atau menceritakan sebuah kisah. Mungkin saja di dalam sebuah copy terdapat salah satu elemen diatas, tetapi tujuan utamanya selalu menjual dan mengajak. Jika tidak ada penjualan atau ajakan, dan reaksinya pun tidak terlihat, berarti seorang copywriter belum melaksanakan tugasnya.
Copywriter yang keren berarti:
- Creative: dia bisa menganalisa hampir semua subyek dari sudut pandang yang berbeda.
- Smart: copywriter yang hebat bisa membuat diri sendiri tertarik dengan berbagai subyek baru dengan cepat, selalu haus akan ilmu pengetahuan apa pun, memiliki rasa penasaran yang tak terbendung terhadap cara kerja suatu hal, dan yang pasti, suka melakukan riset terhadap subyek itu secara mendalam.
- Good communicators: ia bisa menentukan kata-kata dan gambar yang tepat untuk menyampaikan keuntungan utama dari produk atau jasa tertentu,  serta memiliki kemampuan untuk menyampaikannya secara jelas dan lugas. Kemampuan ini datang dari ketertarikannya terhadap bahasa .
- Congenial: ia adalah orang yang empatik terhadap masalah orang-orang, serta mampu melihat dua titik pangkal dari argumen yang berseberangan. Ia tertarik pada manusia serta apa pun yang membuat manusia hidup dan bergerak.
- Good readers: copywriter gemar membaca. Tidak hanya  mempelajari copy yang ditulis oleh orang lain secara konstan, tetapi juga membaca buku dari semua bidang. Para copywriter yang terkenal pun mempelajari puisi.
- Trendy: up-to-date. Terbuka terhadap sesuatu yang baru.
- Disciplined: ia bisa mengatur beberapa pekerjaan sekaligus, memperhatikan setiap detil dan tidak pernah melanggar deadline!

Apa itu copywriting?

Selain film, televisi, dan sinetron, penulis juga bisa terjun ke dunia iklan. Menulis untuk iklan inilah yang disebut dengan copywriting. Walaupun sama-sama menulis, copywriting mempunyai tujuan akhir yang berbeda dengan menulis skenario lainnya.
Seperti yang ditebalkan pada kutipan di samping, copywriting adalah tentang salesmanship, penjualan. Tapi, sampai disini masih harus perlu diklarifikasi lagi karena masih banyak para copywriter yang menganggap pekerjaannya tidak lain yaitu memilah-milah kata untuk menjual produk.
Copywriting adalah seni dan ilmu menuliskan kata-kata untuk mempromosikan produk, bisnis, orang, atau ide, dengan teliti memilih, mengedit, menjalin dan mengkonstruksi kata-kata tersebut sehingga dapat mengajak/menggugah pembacanya untuk melakukan aksi tertentu yang diharapkan.
Jadi, kata "penjualan" diatas tidak hanya bermaksud menjual sebuah produk. Tujuan akhir dari copywriting bukan hanya menjual produk dengan sekali serang, tetapi juga mempengaruhi pembacanya untuk melakukan sesuatu. "Sesuatu" disini bisa berarti berlangganan (dari email hingga sms), menelepon nomor telepon yang tertera di layar, mengklik link (pada internet), mem-forward email, dan sebagainya. Setiap reaksi akan digunakan untuk meningkatkan penjualan lebih jauh lagi. Contoh termudah:
"Ketik reg, spasi nama, spasi umur, dan kirim ke 9XXX, kamu jadi bisa bla bla bla..."
kutipan oleh: Bruce Bendinger, dalam bukunya The Copy Workshop Book

Contoh Basic Story


The Don (Sang Don)
Don Joko adalah seorang pemimpin mafia yang memerintah dengan tangan besi. Setiap pembangkang selalu dibunuhnya. Salah satu pembunuhannya terlihat oleh anak kecil yang bernama Tukul, yang sedang bermain di lapangan. Anak ini kemudian dibawa oleh Don Joko dan dijadikan anak asuh. Don Joko lalu membesarkan anak ini hingga menjadi Consiglierre atau penasehat paling setia. Suatu ketika Tukul khawatir akan kondisi para anggota kelompok mafianya yang mulai kecanduan Jack Daniel’s, padahal kelompok mafia itu juga bisa membuat minuman keras sejenis sendiri. Ia pun menasehati Don Joko untuk menghentikan pembelian Jack Daniels dari kelompok mafia pimpinan Don Sam agar usaha pembuatan minuman sejenis sendiri bisa berkembang dan menjadi usaha andalan kelompok mafia itu.
Mendengar hal itu, Don Sam mengancam akan menghentikan pembelian ganja dari kelompok mafia pimpinan Don Joko jika penjualan Jack Daniel’s dihentikan. Sedangkan keuangan kelompok mafia pimpinan Don Joko tergantung kepada penjualan ganja kepada keluarga Don Sam. Don Joko terdesak, dan akhirnya tetap membeli Jack Daniel’s dari kelompok mafia pimpinan Don Sam itu.
Karena sangat memperhatikan masa depan kelompoknya, Tukul memimpin pembuatan minuman keras khas kelompok mafianya secara mandiri. Ia turun langsung kebawah untuk menyemangati para anggota mafia kelas bawah agar terus berusaha menaikkan pamor minuman keras khas kelompok mafia itu.
Don Sam mulai resah dengan ulah Tukul. Ia menghasut Don Joko untuk membunuh Tukul. Don Joko kembali terdesak, Tukul dibunuh ketika hendak berpidato di depan anggota kelas bawah. Pembunuhan ini dilihat oleh anak kecil lain yang sedang bermain di sekitar tempat itu.
Pada akhirnya Don Joko mengerti apa yang diinginkan Tukul dan melanjutkan usaha Tukul dalam memperjuangkan minuman keras khas keluarga Don Joko.

Contoh Basic Story II

Sesuai pesanan, ini basic story saya yang lain yang bisa dijadikan contoh. Ingat, jangan ada informasi yang ditahan untuk anda sendiri. Keluarkan semua yang anda miliki dalam tulisan anda. Semoga bermanfaat.

BASIC STORY “SEPERTI GATOTKACA”
William Bunawan (Willy, 10 tahun) adalah seorang anak kecil yang suka menyendiri dan memiliki kemampuan melihat roh dari benda-benda bertuah jika ia memegangnya. Ia bisa mengetahui apakah sebuah benda itu memiliki “isi” atau tidak melalui indra pendengarannya dan dalam jarak tertentu. Jika ia merasa sebuah benda bersuara aneh atau “berbisik” padanya, ia memilih untuk menjauhkan diri.
Setiap pulang sekolah ia biasa menunggu jemputan di taman dekat sekolah dan selalu memerhatikan pedagang tua yang suka menggelar barang-barang wayang di taman yang suka berdongeng kepada anak-anak yang ingin mendengarkan. Bedanya, Willy mendengarkan dongeng tersebut dari jauh, dari bangku taman tempat ia biasa duduk. Dari sana, Willy banyak belajar tentang makna kepahlawanan.
Entah mengapa, absennya pedagang tua itu pada suatu hari membuat Willy merasa kehilangan. Keberadaannya digantikan oleh petugas Kamtib yang mondar-mandir mengelilingi taman. Willy kembali merasa kesepian setiap kali ia menunggu kedatangan jemputannya. Namun, di hari yang sama ia menemukan sarung anak panah di tempat biasanya pedagang tua itu berada, dan benda itu “berbisik” pada Willy. Willy memilih untuk mengacuhkan benda itu, namun anjing liar yang tiba-tiba datang dan menyalak-nyalak membuat Willy harus mengambil sarung anak panah itu dan membela dirinya. Sang anjing pergi, dan roh Gatotkaca (28 tahun) datang, dengan anak panah tertancap di dadanya. Diawali dengan kecanggungan, Willy dan roh Gatotkaca akhirnya bersahabat.
Di salah satu pertemuannya, Willy bertanya mengapa Gatotkaca berani mengorbankan dirinya untuk sebuah kemenangan. Gatotkaca menyangkal bahwa dirinya adalah pemberani, dan bahwa pada saat itu Gatotkaca memang diharuskan berkorban. Willy kini memiliki keraguan apakah suatu saat ia juga harus mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang lain. Namun, secara tiba-tiba, seekor anjing menyalak-nyalak dan mengejar seorang anak perempuan yang berlari sambil menangis. Melihat kejadian ini, Gatotkaca berkata pada Willy, “bukankah kamu ingin tahu rasanya berkorban?”
Anak perempuan itu kini sudah berada di atas pohon dan menangis, dan anjing di bawahnya. Dengan penuh rasa takut Willy mencoba mengusir anjing itu. Usahanya berakhir dengan kegagalan, dan Willy kini dikejar oleh anjing itu keliling taman. Gatotkaca tertawa, dan anak perempuan di atas pohon berhenti menangis.
Dalam pelariannya, Willy memanjat sebuah pohon dan di atasnya ia bertemu dengan anak perempuan itu. Dengan nafas terengah-engah, ia memperkenalkan diri dengan bangga, “Willy. Pahlawan yang rela berkorban, seperti Gatotkaca!” Anak perempuan tertawa, Gatotkaca tersenyum di sebelahnya.

Contoh longline

Life in Two Blocks
Gorge Miller is the owner of a local cafe in the Bronx of N.Y.C. who's granddaughter has been missing for the past ten years. Roxy is a prostitute who lives in the same two blocks and in a twist of fate comes face to face with George who swears she is his granddaughter. Can he prove it before it's to late?


Wrong Place - Wrong Time
What happens when a man gets away with murder, then finds himself on the jury judging the innocent man accused of his crime?


Healing Marie
She's delusional. He's nuts. They're perfect for each other.


Seasons Change
Jonathan Phelps was just your ordinary average new kid in school until he gave a girl one of the worst homicidal notes in school history. This film takes you through three seasons by which we see Jonathan excels in athletics, academics and become a respected student. But, an obsessive crush, befriending of a no-good-thug and struggles at home all lead to him making the worst decision of his life.


Pardjo
Sepasang lesbian, Siti Maimunah dan Tinah Rahayu, menjalani kehidupan mereka dengan damai hingga pada suatu hari ketika mereka bermesraan di atas tempat tidur, Siti menyebut nama Pardjo Legowo dalam salah satu erangannya.


Anak-anak Tersayang
Kematian orang tua dari kakak beradik membawa mereka kepada kehidupan baru. Adik tidak mampu menerima fakta bahwa ibunya telah tiada sementara sang kakak harus mencari nafkah sekaligus mencari cara agar adiknya tidak tenggelam dalam kesedihan hingga menjadi gila.

Contoh Treatment



Ini adalah contoh treatment yang saya buat, diambil dari film "John Q". Memang secara urutan pembuatan memang terbalik (film tersebut muncul, lalu saya membuat treatment berdasarkan film itu), namun saya hanya ingin memperlihatkan seberapa detil sebuah treatment untuk film itu. Contohnya:

1. Kita berada di sebuah rumah dengan bahan dasar kayu yang dicat putih, dan hari masih subuh. John Quincy Archibald, lelaki negro berusia 35 tahun, sedang asyik tiduran sambil menonton berita pagi di televisi. Denise, sang istri, berusia awal tiga puluhan, dan mengenakan daster, masih tidur menyandar pada sang suami sambil memeluk perutnya.

Tiba-tiba, John mendengar suara aneh seperti gesekan antara logam dengan logam dari luar. Ia melihat ke arah jendela dengan muka terkejut seakan-akan hal yang tidak diinginkannya terjadi. Tanpa panjang lebar, ia melepaskan pelukan Denise dan membuatnya terbangun. John yang masih memakai celana pendek alias kolor dan baju dalam, bergegas lari turun menuju keluar rumah. Denise yang terbangun bertanya-tanya kepada John, apa gerangan yang terjadi. John tidak mengindahkan sambil terus berlari dan meninggalkan Denise di kamar.

2. Kita berada di depan rumah John. Terlihat seseorang berjanggut dan mengenakan pakaian dinas telah selesai mengaitkan mobil sedan tua tahun 80an berwarna coklat, yang di parkir di depan rumah John, ke mobil derek. Petugas ini segera kembali ke dalam mobil derek dan ketika itu pula John keluar dari rumahnya tanpa alas kaki.

Ia berusaha menghampiri petugas yang telah berada di dalam mobil derek sambil berteriak bahwa itu adalah mobil miliknya. Petugas dengan enteng menjawab sambil berlalu, bahwa mobil itu sudah disita oleh bank karena John belum membayar tagihan. Tahu bahwa usahanya sia-sia, John tetap berusaha mengejar mobil derek beserta mobil tua yang sudah berjalan, dan hanya bisa menepak-nepak mobil miliknya sebagai pelampiasan rasa kesal, sambil berteriak-teriak menyuruh petugas berhenti. Ia berhenti berlari dan melihat mobilnya menghilang di belokan.
John tetap berdiri di tengah jalan, tolak pinggang, dan dengan nafas sedikit terengah-engah ia menunduk sebentar guna menenangkan diri, kemudian berbalik badan dan mendapati Denise telah bersandar di muka pintu rumah, masih memakai daster, dengan wajah kesal dan menyilakan lengan, menandakan bahwa Denise menyaksikan semuanya. Harusnya disini terjadi percakapan, atau pertengkaran, namun mereka hanya diam dan saling berpandang, karena mereka sadar, mereka tidak ingin menjadi tontonan beberapa tetangga di sekitar mereka yang juga keluar dari rumah, masih mengenakan pakaian tidur, terbangun karena keributan itu, dan menyaksikannya seperti Denise.

3. Kita berada di dalam rumah, sekitar satu jam kemudian, di ruang dapur sekaligus ruang makan, agak sempit, namun terlihat nyaman karena ditata rapi. John, dengan kemeja berwarna muda yang digulung lengannya, dan celana panjang hitam, tengah duduk di hadapan meja makan kecil berbentuk bundar. Di atas meja....dan seterusnya........dan seterusnya..............

Apa Maksud Penataan Plot?


Let's go to the basics first. Plot itu apa sih?
Kalo lumpur dilempar kemuka orang apakah bunyinya "plot"? Maybe, tapi lupakan kejayusan itu. Plot adalah sebuah kejadian atau peristiwa yang ditampilkan dalam film. Apapun yang ditangkap oleh mata dan telinga ketika kita menyaksikan sebuah film, itu adalah plot. Contoh sederhana:
Yphoel sedang berbicara dengan temannya di sebuah kafe mahal. Ia berkata," fren, kemaren gue ditabok pacar gue lantaran gue ketauan selingkuh sama cewek kampus. Akhirnya hubungan terlarang yang sudah terjalin dua tahun itu gue putusin deh."
So, yang mana yang plot? Kita nggak bisa bilang kalo Yphoel yang ditabok pacar itu sebagai plot, karena kita tidak melihat Yphoel ditabok, seorang perempuan
yang menabok, ataupun suara tabokan. Kita hanya melihat Yphoel yang sedang berbicara dan mendengar apa yang sedang dibicarakan.
Kita juga nggak bisa bilang kalau perselingkuhan selama dua tahun itu plot, karena kita hanya mendengarnya dari Yphoel. Kita tidak BENAR-BENAR MENYAKSIKAN kejadian itu didepan mata kita. Kejadian yang kita lihat hanyalah Yphoel yang sedang berbicara dengan temannya di kafe. Itu adalah plot.

Lalu perselingkuhan dan penabokan itu masuk kategori apa?
Inilah yang dinamakan story, atau cerita. Story adalah keseluruhan cerita yang disampaikan, entah itu berupa informasi yang datangnya dari dialog yang dilakukan tokoh, dari narasi sang narator, atau dari plot itu sendiri.

Bingung ya?

Saya menggunakan kata plot dan story itu berdasarkan buku pegangan Film Art: an introduction, tulisan David Bordwell dan Kristin Thompson, karena sebenarnya mempermudah pemahaman. Semoga anda semua juga bisa mengerti. Saya teruskan.
Intinya: plot adalah segala sesuatu yang digambarkan (bahasa inggrisnya depicted), secara visual ataupun audio. Ingat: SEGALA SESUATU. Ini berarti termasuk
tulisan title "Yphoel Ditabok Pacar", a film by Yphoel, serta efek-efek visual yang digunakan, jika ada (fade, wipe, blind, dll).

Oke, pertanyaan utamanya adalah penataan plot. Mengapa seorang filmmaker perlu menata plot? Jika dilihat dari penjelasan amburadul diatas, maka fungsi utama
plot adalah satu: MEMBERIKAN INFORMASI. Ini adalah satu-satunya senjata yang dimiliki filmmaker untuk menyampaikan informasi. Plot berisi informasi. Contoh
diatas membuktikan bahwa plot tersebut memuat informasi (dengan menggunakan dialog) bahwa Yphoel baru saja ditabok pacar kemarin, dan ia memberitahukan pada
temannya. Informasi tidak harus menggunakan dialog, karena sebuah kejadian pun akan berisi informasi. Contoh: Joko tiduran telanjang dada dengan seorang cowok
dikamarnya. Informasinya ada banyak nih: yang tidur dengan Joko adalah temannya yang numpang tidur, atau kamar Joko tidak ada pendingin ruangan sehingga mereka
kepanasan dan membuka baju, atau dll, you know lah. Mungkin beberapa orang langsung menuding bahwa Joko dan cowok yang tidur disebelahnya itu homo, tapi
bayangkan jika sebelum melihat plot itu kita sudah melihat plot dimana Joko sedang berciuman mesra dengan seorang wanita cantik, apakah para penuding itu
tetap akan menuduh bahwa Joko homo? Separah-parahnya paling tuduhan bergeser bahwa Joko itu AC-DC (biseks, cowok bisa, cewek bisa). Mungkin jika setelah plot dimana mereka tidur kita melihat plot mereka berdua sedang ngobrol dan Joko berdialog pada si cowok, "De, dapet salam dari Mama," maka tuduhan menjadi lenyap. Kalau tidak mah keterlaluan.

Inilah penataan plot. It's about the information you want to give, to suspend, or to keep it for yourself and leave people questioning whether Joko is gay or
not. Cara-cara untuk menatanya adalah tak terhingga. Be creative, but please be responsible.

Semoga bermanfaat. Good luck.

Format Skenario Dokumenter


Berdasarkan permintaan, gue bikin contoh format skenario dokumenter. Klik disini buat download format skenario dokumenternya. Gue pikir gue nggak perlu bikin sampe berpuluh-puluh halaman, jadi gue bikin cuma satu halaman ajah, yang penting di dalam satu halaman itu terdapat semua elemen yang kira-kira akan diperlukan oleh seorang penulis skenario dokumenter. Di dalam contoh format ini terdapat kolom narasi (disini gue pake dua buah subyek, in case subyeknya lebih dari satu). Jika dokumenter yang hendak dibuat menggunakan narator, ya tinggal ditulis narator. :)

Kemudian ada kolom visual, dimana semua informasi shot bisa dituangin didalamnya. Gue pake transisi dissolve (bisa ganti cut to, fade to black, dll), dan gue juga udah tulis contoh kepala scene, apakah interior atau eksterior. Tipe shot juga bisa ditulis jika dibutuhkan, seperti CU, MCU, MS, LS, dll.

Terakhir adalah kolom suara, sebagai guide buat bikin sound effect dan musik jika dibutuhkan.

Semoga contoh format skenario dokumenter yang sederhana ini bisa berguna.

Format Skenario bagian II

SCENE HEADING
Setiap scene dimulai dengan kepala scene mentok kiri, dengan semua huruf kapital, dan isinya:
- nomor scene,
- interior atau exterior (disingkat INT. atau EXT.) Sebenarnya tak masalah juga kalau ada yang ingin menulis EKS. (dari eksterior), walaupun jarang ada yang menggunakannya,
- lokasi,
- waktu siang atau malam (day/night). Kalau pagi ya tulis pagi, kalau sore ya tulis sore. Semakin detil skenario semakin bagus, karena mempermudah pemahaman,
- pemain utama yang terlibat dalam scene tersebut. Untuk elemen ini sebenarnya masih jarang digunakan oleh para penulis skenario di Indonesia. Michael Rabiger dalam bukunya "Directing, Film Techniques and Aesthetics" edisi ketiga terbitan tahun 2003 mencantumkan elemen ini pada penjelasannya mengenai format skenario. Dengan adanya elemen pemain utama pada scene heading tentu saja akan mempermudah kru dalam membreakdown skenario nantinya.

Jadi kira-kira scene heading akan terlihat seperti ini.

15. INT. RUANG KELUARGA - SUBUH - IWAN, BUDI & JOKO

BODY
Elemen ini berisi deskripsi action, setting dan mood dari setting tersebut, posisi-posisi untuk adegan yang akan dilakukan. Semuanya berupa deskripsi secara visual, jadi lupakanlah kata "cemburu", "jatuh cinta", "melodius" dsb dsb karena tidak bisa dideskripsikan secara visual. "Pantat kuda" adalah kata yang lebih visual dari kata "jatuh cinta". Contoh:

Joko jatuh cinta pada Iwan dan Budi.

bandingkan dengan:

Pantat kuda. Joko menendang pantat kuda. Kuda meringkik dan berlari kencang keluar kandang.

Gue yakin di kepala setiap orang yang membaca akan berisi imaji pantat kuda, ketimbang Joko yang jatuh cinta pada Iwan dan Budi. Hal ini terjadi karena kata "jatuh cinta" itu bukanlah deskripsi visual. Mungkin anda sebaiknya mendeskripsikan kata jatuh cinta seperti ini:

Joko melihat kearah Iwan dan Budi. Joko menautkan kedua tangan dan mengangkatnya hingga menempel pipi sebelah kanan. Kepala Joko agak miring kearah tangan dan matanya berkedip berkali-kali, dan pada setiap kedipannya terpercik simbol-simbol berbentuk hati berwarna merah muda... dst dst.

Hope you get the picture.

DIALOG
- dimulai dengan nama orang yang berbicara, ditempatkan ditengah (centered), dan semuanya huruf besar.
- dialognya sendiri juga berada ditengah, dengan margin yang lebih sempit dari bagian deskripsi.
- dimulai dan diakhiri dengan dua kali spasi (longkap satu baris).
- jika diperlukan, tambahkan pengarahan action dalam tanda kurung.

Format Skenario bagian I

Oke. Saatnya mengetahui format skenario. Skenario untuk film jelas beda dengan skenario FTV, sinetron, atau teater. Skenario film memiliki kekhususan format yang sebenarnya ditujukan untuk mempermudah proses produksi film tersebut, dari pra sampe pasca. Jika anda menggunakan software Final Draft, maka format penulisan secara otomatis sudah diaplikasikan. Untuk format standarnya dulu:

1. font Courier New. Saya sendiri nggak tau kenapa harus pake courier new. Mungkin disesuaikan dengan jaman baheula, dimana saat itu para penulis skenario masih menggunakan mesin tik jedag-jedug, yang fontnya courier new. Ini adalah standar internasional, dan percayalah, anda tidak ingin menggunakan font lain.

2. ukuran/size 12.

3. spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua.

Ketiga format dasar ini nanti ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam. Pernyataan ini pun sebenarnya masih tergantung juga pada seberapa detil penjelasan visual di skenario tersebut, dan berapa perbandingan antara penjelasan visual/action, dengan dialognya.

Inget, ini bukan masalah baik dan benar, buruk dan salah. Yang udah-udah, sebuah skenario film 90 halaman dengan gaya penulisan yang cukup umum digunakan, biasanya akan menghasilkan sebuah film dengan durasi tidak jauh dari 90 menit (yah, antara 80-100 menit mungkin). Ada juga pengecualian untuk seorang filmmaker Eropa (Perancis) jaman dulu yang membuat film dengan hanya menggunakan 10 halaman skenario (atau mungkin lebih tepat kita sebut sinopsis aja), tapi jadi film panjang berdurasi 100 menit.

Contoh skenario

FADE IN:

1. INT. KAMAR JOKO - MALAM - JOKO

SUARA JAM BERDENTING SATU KALI. Kamar yang berantakan. Monitor komputer diatas meja menyala. Lampu duduk di sudut meja menerangi ruangan dengan warna kuning redup. Seekor kecoa menyusuri lantai, melewati tas ransel, gitar, celana panjang, baju, sejadah, dan menyelinap ke belakang CPU. JOKO, 23, laki-laki muda berambut panjang dengan kaos hitam dan celana pendek merah motif bunga Hawaii sedang berbaring di atas kasur, melihat ke arah telepon genggam yang sedang dipegangnya. Ibu jari gemetar diatas tombol bergambar gagang telepon berwarna hijau. Joko menelan ludah.


2. INT. KAMAR MIRA- MALAM - MIRA

SUARA PINTU TERBUKA. Cahaya dari luar menerobos masuk kedalam kamar. SUARA TOMBOL LAMPU DINYALAKAN, kamar menjadi terang. Tempat tidur dengan bed cover biru dengan motif bintang-bintang. Kosmetik-kosmetik dan foto sepasang pria dan wanita berada diatas meja rias. MIRA, 25, perempuan cantik mengenakan blouse dan rok motif bunga berimpel menghambur masuk dan menaruh snel jas di kursi rias, mengambil telepon genggam dari saku snel jas dan meletakkannya di atas laci sebelah tempat tidur. Ia membantingkan diri ke tempat tidur dan menutup kedua matanya dengan lengannya. Ia menghela nafas panjang.

INTERCUT ANTARA JOKO DAN MIRA

Joko menaruh telepon genggam diatas meja sebelah tempat tidur, berguling, dan menutup seluruh tubuh dengan selimut.

Mira menyelimuti diri dengan bed cover.

Kepala Joko menyembul dari dalam selimut. Ia melirik ke arah telepon genggam.

Mira memejamkan mata. Tiba-tiba TELEPON GENGGAM BERDERING. Mira terperanjat, bangun dan mengambil telepon genggam. Nama "Joko" berkedip-kedip. Mira bertaut alis. Ia menjawab telepon itu.


Joko menempelkan telepon genggam di telinganya. Ia berdeham.
                        JOKO
                Halo?

                        MIRA
                Halo.

                        JOKO
                     (tersenyum)
                Hai.

                        MIRA
                 (melihat ke arah jam dinding)
               Gue perlu istirahat.

Joko diam.

                        MIRA (CONT'D)
               Ada apa?

dst dst...

Tiga puluh enam (plus satu) situasi dramatik


Tiga puluh tujuh situasi dramatik ini saya ambil dari sff.net dan saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, karena saya pikir sangat berguna buat para calon sineas (atau mungkin sudah sineas) Indonesia yang ingin membuat film tapi tak kunjung berhasil membuat suatu karya yang memiliki cerita yang dramatik. Situasi-situasi ini dapat anda terapkan kedalam film anda dan memungkinkan anda untuk mengembangkannya.
Georges Polti mengatakan bahwa semua cerita yang ada di dunia ini pada dasarnya terbuat dari 36 situasi dramatik dan berangkat dari situasi-situasi itu. Ada orang lain (tidak diketahui) yang menambahkan situasi dramatik ke-37. Jika anda memiliki jalan buntu untuk situasi yang telah anda buat dalam cerita anda, cobalah baca blog ini.

Urutannya acak, dan bukan berarti nomor satu adalah situasi paling dramatik. Klik pada linknya untuk penjelasan lebih detail.
1. Supplication (Permohonan)
2. Deliverance (Pembebasan/Pelepasan)
3. Crime Punished by Vengeance (Kejahatan yang Dihukum dengan Balas Dendam)
4. Vengeance Taken For Kindred Upon Kindred (Dendam oleh Anggota Keluarga kepada Anggota Keluarga)
5. Pursuit (Pengejaran)
6. Disaster (Bencana)
7. Falling Prey to Cruelty or Misfortune (Korban yang Jatuh ke dalam Kekejaman atau Kesengsaraan)
8. Revolt (Revolusi)
9. Daring Enterprise (Sekelompok Orang yang Berani)
10. Abduction (Penculikan)
11. The Enigma (Teka-teki)
12. Obtaining (Usaha untuk Memperoleh)
13. Enmity of Kinsmen (Persengkataan Dalam Keluarga)
14. Rivalry of Kinsmen (Persaingan antar Anggota Keluarga)
15. Murderous Adultery (Pembunuhan karena Perzinahan)
16. Madness (Kegilaan)
17. Fatal Imprudence (Kelalaian yang Fatal)
18. Involuntary Crimes of Love (Kejahatan Cinta yang Tak Disengaja)
19. Slaying of a Kinsman Unrecognized (Membunuh Orang Tak Dikenal yang Ternyata Anggota Keluarga Sendiri)
20. Self-sacrificing for an Ideal  (Pengorbanan Untuk Sebuah Idealisme)
21. Self-sacrifice for Kindred (Pengorbanan Untuk Anggota Keluarga/Kerabat)
22. All Sacrificed for a Passion (Pengorbanan Banyak Orang untuk Sebuah Hasrat)
23. Necessity of Sacrificing Loved Ones (Perlunya Mengorbankan Orang yang Dicintai)
24. Rivalry of Superior and Inferior (Persaingan antara yang "Kuat" dan "Lemah")
25. Adultery (Perzinahan)
26. Crimes of Love (Kejahatan Cinta (hoho))
27. Discovery of the Dishonor of a Loved One (Terungkapnya Perbuatan Tidak Terhormat dari Orang yang Dicintai)
28. Obstacles to Love (Kendala dalam Mencapai Cinta)
29. An Enemy Loved (Mencintai Musuh)
30. Ambition (Ambisi)
31. Conflict With a God (Konflik dengan Tuhan/Dewa)
32. Mistaken Jealousy (Kecemburuan namun SalahPaham)
33. Erroneous Judgement (Keputusan yang Keliru)
34. Remorse (Penyesalan yang Mendalam)
35. Recovery of a Lost One (Ditemukannya Sesuatu yang Dicintai)
36. Loss of Loved Ones (Hilangnya Sesuatu yang Dicintai)
37. Mistaken Identity (Kekeliruan Identitas)

Situasi Dramatik

situasi: Kesalahan identitas

situasi kesalahan identitas:
A Mengira bahwa seseorang kaya padahal ia miskin.

B Orang yang salah terjebak kedalam jurang ketakutan.

C Schizophrenia.

situasi: Kehilangan sesuatu yang dicintai

Elemen-elemennya: anggota keluarga yang terbunuh, anggota keluarga yang menyaksikan, dan seorang pelaksana.
A1 Menyaksikan pembunuhan anggota keluarga sementara tidak memiliki kekuatan untuk mencegahnya.

A2 Membantu menyebabkan kesengsaraan kepada seseorang melalui rahasia yang bersifat profesi.

B Mensucikan kematian orang yang dicintai.

C Mengetahui kematian seorang anggota keluarga atau teman dekat.

D Kembali ke dasar-dasar primitif lewat kesedihan karena mengetahui kematian kerabat terdekat.

situasi: Penemuan kembali sesuatu yang hilang

Elemen-elemennya: seorang pencari dan sesuatu yang ditemukan.

situasi: Penyesalan yang mendalam

Elemen-elemennya: penjahatnya, korban dari dosa yang ia buat, dan seorang interogator.
A1 Penyesalan karena kejahatan yang tak dilakukan/diketahui.

A2 Penyesalan karena pembunuhan orang tua.

A3 Penyesalan karena pembunuhan (massal).

A4 Penyesalan karena pembunuhan secara hukum (hukum mati dll)

A5 Penyesalan karena membunuh suami atau istri.

B1 Penyesalan karena kegagalan cinta.

B2 Penyesalan karena perzinahan.

situasi: Salah menghukum

Elemen-elemennya: orang yang keliru, korban kekeliruan, alasan kesalahan, dan orang yang sebenarnya bersalah.
A1 Kecurigaan dimana rasa percaya dibutuhkan.

A2 Kecurigaan yang keliru.

A3 Kecurigaan yang keliru (dimana kecemburuan bukan tanpa alasan) dari seorang kekasih gelap.

A4 Kecurigaan yang keliru yang timbul karena kesalahpahaman sikap dari orang yang dicintai.

A5 Kecurigaan yang muncul karena tidak adanya perbedaan.

B1 Kecurigaan yang keliru yang diarahkan kepada diri sendiri agar seorang teman selamat.

B2 Kecurigaan yang keliru yang jatuh kepada orang tak bersalah.

B3 Kecurigaan yang keliru yang jatuh kepada suami/istri yang tak bersalah sementara pasangannya yang justru bersalah.

B4 Kecurigaan yang keliru yang jatuh kepada orang tak bersalah, namun bersalah secara niat.

B5 Kecurigaan yang keliru yang jatuh pada orang tak bersalah yang percaya bahwa ia bersalah.

B6 Saksi sebuah kejahatan, yang demi kepentingan orang yang disayang, membiarkan tuduhan jatuh kepada orang tak bersalah.

C1 Tuduhan dibiarkan jatuh kepada musuh.

C2 Kekeliruan tuduhan yang diprovokasi oleh musuh.

C3 Kekeliruan diarahkan kepada korban oleh kakak/adik sendiri.

D1 Kecurigaan yang keliru yang diprovokasi oleh penjahat yang sebenarnya kepada salah satu musuhnya.

D2 Kecurigaan yang keliru yang dilemparkan oleh penjahat sebenarnya kepada korban kedua dan hal ini sudah direncanakan sebelumnya.

D3 Kecurigaan yang keliru yang dilemparkan kepada pesaing.

D4 Kecurigaan yang keliru yang dilemparkan kepada yang tak bersalah karena ia menolak untuk menjadi kaki tangan.

D5 Kecurigaan yang keliru oleh wanita kepada kekasih gelapnya yang telah meninggalkannya karena tak mau membohongi suami sang wanita.

D6 Usaha untuk merehabilitasi diri sendiri dan untuk membalas dendam kesalahan hukum yang disengaja.

situasi: Kecemburuan yang keliru

Elemen-elemennya: orang yang cemburu, obyek yang dimiliki oleh orang yang ia cemburui, kaki tangan pencemburu, dan alasan kekeliruan.
A1 Kesalahaan berasal dari pikiran curiga dari sang pencemburu.

A2 Kekeliruan dalam cemburu yang ditimbulkan dari kesempatan yang sebenarnya fatal.

A3 Kekeliruan dalam cemburu terhadap cinta yang sepenuhnya platonik (tak mengharapkan imbalan).

A4 Kecemburuan tanpa dasar yang tumbuh karena rumor yang tak jelas.

B1 Kecemburuan yang diberitahukan oleh pengkhianat yang digerakkan oleh rasa benci.

B2 Kecemburuan yang ditawarkan oleh pengkhianat dengan alasan kepentingan pribadi.

B3 Kecemburuan yang dibuat oleh pengkhianat dengan alasan cemburu juga dan kepentingan pribadi.

C1 Saling cemburu yang ditimbulkan oleh orang terhadap suami dan istri.

C2 Kecemburuan yang dibuat oleh pelamar yang ditolak kepada suami.

C3 Kecemburuan yang ditawarkan kepada suami oleh perempuan yang sebenarnya menyukainya.

C4 Kecemburuan yang dibuat untuk istri, oleh lawan yang telah dicemooh oleh sang istri itu.

C5 Kecemburuan yang dibuat untuk pasangan kekasih yang bahagia oleh suami yang dibohongi.

situasi: Konflik dengan dewa/Tuhan

Elemen-elemennya: pihak yang tak bisa mati (dewa, Tuhan), dan pihak yang bisa mati (manusia).
A1 Perjuangan melawan dewa/Tuhan.

A2 Berseteru dengan para pengikut dewa/Tuhan.

B1 Kontroversi dengan dewa/Tuhan.

B2 Hukuman karena menghina dewa/Tuhan.

B3 Hukuman karena harga diri yang tinggi dihadapan dewa/Tuhan.

B4 Kesombongan karena berusah menyaingi dewa/Tuhan.

B5 Berusaha menyaingi dewa/Tuhan tanpa pikir-pikir.

situasi: AMBISI

Elemen-elemennya: satu orang yang penuh ambisi, sesuatu yang diinginkan, dan musuh.
A1 Ambisi yang dijaga dan dijauhi dari sanak atau teman seperjuangan atau dari kakak/adik.

A2 Dari kerabat atau orang dengan alasan keterpaksaan.

A3 Dari pengikut.

B Ambisi untuk memberontak (mirip dengan situasi Revolusi).

C1 Ambisi dan keinginan untuk berbuat kejahatan lagi dan lagi.

C2 Ambisi membunuh orang tua.

situasi: Mencintai Musuh

Elemen-elemennya: musuh yang dicintai, orang yang mencintai, dan seorang pembenci.
A Orang yang disayangi dibenci oleh sanak saudara dari orang yang menyayangi.
A1 Orang yang menyayangi dikejar-kejar oleh saudara laki-laki dari wanita yang ia sayangi.

A2 Orang yang menyayangi dibenci oleh keluarga dari orang yang disayangi.

A3 Orang yang menyayangi adalah anak dari orang yang dibenci oleh keluarga dari orang yang disayangi.

A4 Orang yang disayangi adalah musuh dari kelompok dari wanita yang menyayanginya.

B1 Orang yang menyayangi adalah pembunuh dari ayah dari orang yang disayangi.

B2 Orang yang disayangi adalah pembunuh dari saudara kandung yang menyayanginya.

B3 Orang yang disayangi adalah pembunuh suami dari wanita yang menyayanginya yang sebelumnya sudah bersumpah akan membalaskan dendam suaminya yang meninggal.

B4 Kasus yang sama, tetapi orang yang menyayangi itu justru sudah dibunuh (bukan suaminya).

B5 Orang yang disayangi adalah pembunuh anggota keluarga dari wanita yang menyayangi dirinya.

B6 Orang yang disayanginya itu adalah anak perempuan dari orang yang telah membunuh ayahnya.

situasi: Kendala dalam menggapai cinta

Elemen-elemennya: dua kekasih dan sebuah kendala.
A1 Pernikahan yang terhalang karena perbedaan tingkat.

A2 Perbedaan jumlah harta yang menjadi rintangan dalam pernikahan.

B Pernikahan yang tertahan oleh musuh.

C1 Pernikahan terlarang karena sudah adanya pertunangan dari satu pihak terhadap orang lain.

C2 Kasus yang sama, diperumit dengan adanya pernikahan imajiner dari pasangan yang sudah bertunangan.

D1 Pernikahan yang dihalangi oleh bermusuhannya kerabat dekat.

D2 Kasih sayang keluarga yang diganggu oleh mertua.

E Pernikahan yang dihalangi oleh tidak cocoknya emosi dari pasangan.

situasi: Kejahatan cinta (cyeileh)

Elemen-elemennya: kekasih dan seorang yang dikhianati.
A1 Ibu yang jatuh cinta (dalam arti antar jenis kelamin) pada anaknya.

A2 Anak perempuan yang jatuh cinta pada ayahnya.

A3 Ayah yang mencintai anak perempuannya.

B1 Wanita yang terpikat pada anak tirinya.

B2 Wanita dan anak tirinya terpikat satu sama lain.

B3 Wanita sebagai simpanan dan diwaktu bersamaan, ayah dan anak menerima situasi itu.

C1 Lelaki yang menjadi kekasih kakak/adik iparnya.

C2 lelaki itu sendiri terpikat pada kakak/adik iparnya.

C3 Kakak beradik yang jatuh cinta satu sama lain.

D1 Lelaki yang terpikat pada lelaki lain, namun menghindar.

D2 Wanita yang terpikat pada playboy.

situasi: Perzinahan

Elemen-elemennya: suami atau istri yang dibohongi dan dua penzinah.
A nyonya rumah yang dikhianati:
A1 karena wanita muda.

A2 karena istri muda.

A3 karena seorang perempuan.

B istri yang dikhianati:
B1 karena budak, yang sebenarnya tidak balas menyayangi.

B2 karena pesta pora/tidak memenuhi kewajiban.

B3 karena wanita yang sudah menikah.

B4 dengan maksud beristri dua.

B5 karena perempuan muda, yang tidak balas menyayangi.

B6 Perempuan muda yang iri pada istri seseorang yang ia cintai.

B7 Karena pelacur.

B8 Persaingan antara istri sah (namun bersifat antipati), dan simpanan (bersifat menyenangkan).

B9 Antara istri yang baik hati dan perempuan yang mengejar-ngejar suami.

C1 Suami antagonistis berkorban untuk kekasih yang disenangi.

C2 Suami yang diduga hilang, dilupakan karena munculnya pesaing lain.

C3 Suami biasa yang berkorban untuk kekasih yang simpatik.

C4 Suami yang baik dikhianati karena pesaing yang justru lebih inferior.

C5 Karena pesaing yang fantastis.

C6 Karena pesaing yang justru menjijikkan.

C7 Karena pesaing biasa, oleh istri yang suka melawan.

C8 Karena pesaing yang lebih jelek, tapi lebih berguna.

D1 Dendam dari suami/istri yang dibohongi.

D2 Kecemburuan yang lenyap karena belas kasihan.

D3 Kecemburuan yang hilang karena suatu alasan.

E suami/istri yang disiksa oleh pesaing yang telah ia tolak.

situasi: Persaingan antara superior dan inferior

Elemen-elemennya: rival superior, rival inferior, dan tujuan.
A1 Persaingan antara orang biasa dan orang yang tidak bisa mati.

A2 Antara dua kekuatan yang timpang.

A3 Antara penyihir dan orang biasa.

A4 Antara penjajah dan terjajah.

A5 Antara pemenang dan pecundang.

A6 Antara majikan dan orang terbuang (budak)

A7 Antara yang merebut kekuasaan dan pemilik kekuasaan.

A8 Antara raja-raja pengikut dan raja diantara raja.

A9 Antara orang yang sangat kuat dan orang yang baru berlatih.

A10 Antara kaya dan miskin.

A11 Antara orang terhormat dan orang yang dicurigai.

A12 Persaingan antar dua orang yang hampir sama kuatnya/kuasanya.

A13 Persaingan antar dua orang yang sama kekuatannya, dimana yang satu pada masa lalunya telah bersalah atas perzinahan.

A14 Antara orang yang dikasihi dan orang yang tidak memiliki hak untuk mengasihi.

A15 Antara dua (atau lebih) suami yang diceraikan berturut-turut oleh satu istri.

B1 Antara penyihir wanita dan wanita biasa.

B2 Antara pemenang dan narapidana.

B3 Antara ratu dan subyeknya.

B4 Antara ratu dan budak.

B5 Antara nyonya rumah dan pembantu.

B6 Antara nyonya rumah dan wanita dengan posisi lebih rendah.

B7 Antara nyonya dan dua wanita dengan kelas lebih rendah.

B8 Persaingan antara dua pihak yang sama kuat, dan diperumit oleh perginya salah satu.

B9 Persaingan antara ingatan atau idealisme (milik wanita yang berkuasa) dengan pengikutnya sendiri.

C Persaingan ganda (A cinta B, yang mencintai C, yang mencintai D).

D Persaingan oriental (poligami di Hindu).

D1 Persaingan antar dua orang yang tak bisa mati.

D2 Persaingan dua orang yang bisa mati.

D3 Antar dua istri yang sah.

situasi: Perlunya mengorbankan orang yang dikasihi.

Elemen-elemennya: sang pahlawan, korban yang dikasihi, dan alasan perlunya pengorbanan.
A1 Perlunya mengorbankan anak perempuan untuk kepentingan publik.

A2 Tugas untuk mengorbankan anak perempuan untuk memenuhi sumpah kepada Tuhan/dewa.

A3 Tugas untuk mengorbankan orang yang dikasihi atau orang yang memberi keuntungan karena agama/kepercayaan.

B1 Tugas untuk mengorbankan anak kandung, tanpa diketahui orang lain, dibawah tekanan kebutuhan.

B2 Untuk situasi yang sama, namun mengorbankan orang tua.

B3 Situasi yang sama, namun mengorbankan suami/istri.

B4 Tugas untuk mengorbankan menantu untuk kepentingan publik.

B5 Tugas untuk mengorbankan menantu untuk alasan reputasi.

B6 Tugas untuk menentang kakak ipar untuk kepentingan publik.

B7 Menentang kawan sendiri.

situasi: Pengorbanan semua orang karena sebuah impian, hasrat.

Elemen-elemennya: seorang kekasih, obyek dari hasrat yang fatal, dan orang atau benda yang dikorbankan.

A1 Sumpah-sumpah suci (yang bersifat religius) yang diingkarkan karena hasrat.

A2 Sebuah sumpah suci yang terpatahkan.

A3 Hancurnya rasa hormat terhadap seorang pendeta/pastur.

A4 Masa depan yang hancur karena hasrat.

A5 Kekuatan yang hancur karena hasrat.

A6 Hancurnya pikiran, kesehatan, dan kehidupan.

A7 Hasrat yang terwujud dengan membayar nyawa.

A8 Hancurnya keberuntungan, jiwa-jiwa, dan kehormatan.

B Keinginan untuk menghancurkan makna sebuah tugas, makna belas kasihan, dan lain-lain.

C1 Kehancuran kehormatan, keberuntungan, dan kehidupan karena sifat erotis yang buruk.

C2 Efek yang sama yang dihasilkan oleh sifat buruk lainnya.

situasi: Pengorbanan demi sanak saudara

Elemen-elemennya: Pahlawan, sanak saudara, serta benda atau orang yang dikorbankan.
A1 Pengorbanan nyawa demi kerabat atau orang yang disayangi.

A2 Pengorbanan nyawa demi kebahagiaan kerabat atau orang yang disayangi.

B1 Pengorbanan ambisi demi kebahagiaan orang tua.

B2 Pengorbanan ambisi demi nyawa orang tua.

C1 Pengorbanan cinta demi nyawa orang tua.

C2 Pengorbanan cinta demi kebahagiaan anak.

C3 Pengorbanan cinta demi kebahagiaan orang yang disayangi.

C4 Pengorbanan cinta demi kebahagiaan seorang anak, tapi disebabkan oleh hukum yang tak adil.

D1 Nyawa dan kehormatan dikorbankan demi nyawa orang tua atau orang yang disayangi.

D2 Kekuasaan dikorbankan demi nyawa kerabat atau orang yang disayangi.

situasi: Pengorbanan diri sendiri karena sebuah idealisme

Elemen-elemennya: seorang pahlawan, sebuah idealisme, barang atau orang yang dikorbankan.
A1 Pengorbanan nyawa demi janji seseorang.

A2 Pengorbanan nyawa demi kesuksesan seseorang.

A3 Pengorbanan nyawa demi kebahagiaan seseorang.

A4 Pengorbanan nyawa dalam kebenaran (yang berlebihan).

A5 Pengorbanan nyawa demi kepercayaan seseorang.

B1 Cinta dan nyawa dikorbankan demi kepercayaan seseorang.

B2 Cinta dan nyawa dikorbankan demi hasil yang ingin dicapai.

B3 Cinta dikorbankan demi kepentingan negara.

C Pengorbanan seorang yang baik dalam pekerjaannya.

D Kehormatan sebagai ideal dikorbankan demi kepercayaan sebagai ideal.

situasi: Tak sadar membunuh sanak saudara sendiri.

Elemen-elemennya: pembunuh dan korban yang tak dikenal.
A1 Berada dalam posisi tak sadar membunuh anak perempuan sendiri, karena perintah mistik atau ramalan.

A2 Karena kepentingan politik.

A3 Karena persaingan dalam percintaan.

A4 Melalui kebencian kekasih anak perempuan yang tak dikenal itu.

B1 Berada dalam posisi tak sadar membunuh anak laki-laki sendiri.

B2 Diperkuat oleh saran-saran yang bersifat Machiavellis.

B3 Dicampur dengan kebencian sanak saudara.

C Berada dalam posisi tak sadar membunuh saudara laki-laki sendiri.

C1 Saudara laki-laki membunuh dengan amarah.

C2 Kakak/adik perempuan membunuh karena alasan tugas profesi.

D Membunuh ibu yang tak dikenali.

E1 Ayah/ibu dibunuh karena tak kenal atas saran yang bersifat Machiavellis.

E2 Pembunuhan ayah/ibu yang tak dikenali.

E3 Pengejekan terhadap orang tua yang tak dikenali.

F1 Kakek/nenek yang tak dikenali dibunuh, karena dendam dan karena saran dari orang.

F2 Kakek yang dibunuh secara tak sengaja.

F3 mertua yang dibunuh secara tak sengaja.

G1 Tak sengaja membunuh wanita yang disayangi.

G2 Berada dalam posisi membunuh kekasih yang tak dikenali.

G3 Gagal menyelamatkan anak laki-laki yang tak dikenali.

situasi: Kejahatan cinta yang tak disengaja.

Elemen-elemennya: pasangan cinta, penerima cinta, dan seorang pengungkap hubungan.

A1 Terungkap bahwa pasangan telah menikah dengan sang ibunda.

A2 Terungkap bahwa pasangan memacari kakak/adik.

B1 Terungkap bahwa pasangan telah menikah dengan kakak/adik.

B2 Terungkap bahwa pasangan telah menikah dengan kakak/adik, dan kejahatan itu sudah direncanakan oleh pihak ketiga.

B3 Berada dalam posisi mengangkat kakak/adik sebagai kekasih, tanpa sebenarnya mengetahui hal tersebut.

C Berada dalam posisi mengingkari anak sendiri, tanpa sadar.

D1 Berada dalam posisi menzinahi, tanpa sadar.

D2 Perzinahan yang dilakukan tanpa sebenarnya mengetahui perzinahan yang dilakukan.

situasi: Kelalaian yang fatal

Elemen-elemennya: orang yang lalai dan korban

A1 Kelalaian menjadi sebab kesengsaraan orang itu.

A2 Kelalaian yang menyebabkan orang itu menjadi tak terhormat.

B1 Keingintahuan menjadi sebab kesengsaraan orang yang ingin tahu itu.

B2 Kehilangan orang yang dikasihi karena rasa ingin tahu.

C1 Keingintahuan yang menyebabkan kematian atau kemalangan bagi orang lain.

C2 Kelalaian yang menyebabkan kematian kerabat.

C3 Kelalaian yang menyebabkan kematian kekasih.

C4 Kelalaian yang menyebabkan kematian sanak saudara.

Sembilan Pola Plot


Melengkapi pengelompokan situasi-situasi dramatik yang dibuat secara sederhana oleh George Polti, tiga puluh enam (plus satu) klasifikasi itu masih bisa disederhanakan kedalam kelompok pola seperti di bawah ini:

1. Pola cinta. Di sini pemuda bertemu gadis, pemuda kehilangan gadis, pemuda mendapatkan gadis lain sebagai penyelesaian cerita. Ini adalah formula yang didapat dari sekian banyak film.

2. Pola sukses. Pola ini berkaitan dengan perjuangan seseorang dalam mencapai kesuksesan. Perjuangannya akan tercapai atau gagal, sesuai dengan genre cerita yang dibuat.

3. Pola Cinderella. Ini adalah kisah kuno tentang “itik buruk rupa” yang nantinya menjelma sebagai gadis cantik. Jenis ini sudah lahir dalam aneka cara penceritaan yang tidak terhitung banyaknya. Kisah dari pola ini yang terkenal di Indonesia adalah “Bawang Merah, Bawang Putih”, dan “Lutung Kasarung”. Untuk pola ini, keterbatasan gender memang bisa dihilangkan, dan berdasar pada prinsip bahwa semua yang dipandang jelek, akan berubah wujud menjadi okay.

4. Pola segitiga. Hubungan cinta antara tiga protagonis telah muncul dalam sekian banyak cerita dalam film. Pola kisah yang kelihatannya “pasaran” ini justru bisa digarap menjadi cerita yang berkualitas. Contohnya, dengan penggarapan yang kreatif dari pola ini lahir film The Brief Encounter.

5. Pola kembali (return). Pola ini meliputi cerita-cerita seperti kembalinya si anak hilang secara dramatik, kembalinya ayah yang kabur, kembalinya raja yang akhirnya memerintah negaranya dengan sukses (ingat film peraih 11 penghargaan oscar dengan judul Return of the King?).
Kembali ke tempatnya yang lama menimbulkan problema-problema. Baik karena pada waktu perginya telah menimbulkan pertentangan, ataupun karena keadaan sudah berubah ketika si tokoh cerita kembali.

6. Pola balas dendam. Ini adalah pola dasar sebagian besar cerita misteri pembunuhan. Dan banyak film mandarin yang kita kenal sebagai film kungfu, juga bersumber pada pembalasan dendam. Banyak yang dimulai dengan disiksanya seorang pemuda oleh orang jahat, si pemuda berlatih bela diri pada seorang guru, setelah mahir ia membalas dendam; atau seorang guru terkalahkan, muridnya kemudian membalaskan dendamnya.

7. Pola konversi. Kisah seorang jahat yang berubah menjadi baik, atau sebaliknya. Salah satu kelemahan pola ini adalah terlalu cepatnya proses perubahan tersebut serta kurang kuatnya penyebab. Maka agar bisa mengubah seorang jahat menjadi baik atau sebaliknya diperlukan motif yang sangat kuat dan proses yang cukup panjang. Misalnya, kita bisa menanam informasi bahwa setelah sang tokoh insaf, ia terkadang masih suka melakukan perbuatan jahat dan tidak dapat menolak untuk tidak melakukan.

8. Pola pengorbanan. Pada pola ini seseorang dikisahkan mengorbankan kepentingan dirinya untuk menolong orang lain mencapai tujuan. Pola cerita ini menuntut adanya tokoh utama yang berwatak mulia. Maka penggunaan pola ini yang menonjol adalah pada kisah-kisah tentang jagoan atau pahlawan.

9. Pola keluarga. Kisah berlangsung dalam satu kelompok orang yang tergabung dalam suatu ikatan seperti keluarga. Umpamanya cerita dalam sebuah rumah sakit, di rumah jompo. Dalam kapal laut yang sedang berlayar (The Matrix Trilogy pun mengadapatasi pola ini). Kelompok keluarga di sini belum tentu terikat secara darah, melainkan juga karena kesamaan kepentingan atau kesamaan penderitaan. Para pasien dalam suatu ruang perawatan segera akan merasa terikat sebagai satu “keluarga” karena sama-sama berada dalam penderitaan dan usaha untuk sembuh. Begitu juga para dokter dalam sebuah rumah sakit.