Selasa, 04 Oktober 2011

Set-ups For Short Scripts


PlotSkenario film pendek dengan durasi lima hingga dua puluh menit tidak punya waktu untuk memberikan cerita dan sejarah karakter, memperkenalkan banyak tokoh, membuat plot yang rumit, atau bertele-tele pada bagian akhir. Skenario film pendek seharusnya punya sedikit tokoh, plot-plot yang sederhana dan langsung pada tujuan, dan tidak bertele-tele.

Karakter
Jika anda bertemu orang di mal, bilang 'hai' dan kemudian pergi, anda tentu tidak akan tahu banyak tentang dia. Bisa jadi dia bekas seorang pembunuh, atau jutawan, atau keduanya.  Hal yang sama bisa terjadi pada skenario film pendek, jadi untuk membuat karakter sebaiknya lebih fokus dan jelas. Ada beberapa cara untuk melakukan hal itu.

Pertama, buat penonton beradaptasi dengan cepat terhadap karakter. Seorang jagoan sudah tentu harus disukai, dan penjahat dibenci. Contoh, hal pertama yang akan dilakukan tokoh jahat mungkin marah atau memperlakukan sesuatu dengan buruk. Dengan adanya karakter seperti itu, penonton langsung paham dengan situasi yang disuguhkan. Mereka kemungkinan akan merasa kasihan pada tokoh yang baik karena usahanya dalam menghadapi bahaya, atau mungkin penonton akan langsung kesal terhadap tokoh jahat.

Karakter yang ada pada skenario film pendek sebaiknya punya satu atau paling banyak dua sifat karakter yang kuat. Bisa jadi karakter yang dibuat itu pintar tapi tidak berpengalaman. Sangat menerima; sangat manja ;sangat malas; sangat tidak jujur. Apapun, tapi munculkan karakter dengan trait yang kuat itu dengan cara-cara unik. Contohnya, daripada menunjukkan kepintaran seorang karakter dengan memberitahukan semua orang bahwa ia bisa menjawab pertanyaan yang sulit, mungkin lebih baik biarkan dia menjawabnya nanti di akhir.

Apapun motivasi yang dimiliki oleh sang karakter, motivasi itu harus selalu menjadi pikiran utamanya, dari halaman satu hingga halaman terakhir terlihat. Contoh, jika Ayu menghilangkan cincin mahal milik ibunya dan ingin menemukannya sebelum orang tuanya pulang dari liburan, maka ia tidak akan beralih pikiran pada ajakan kencan, nonton televisi seharian, atau hal lain. Namun bisa menjadi lebih menarik jika dengan tingkat kepentingan yang sama, ia memiliki resiko kehilangan kesempatan kencan dengan pria idamannya selama dua tahun, apalagi jika pria ini yang nantinya menjadi kunci jawaban ditemukannya cincin yang hilang itu.

Tokoh-tokoh yang anda buat sudah seharusnya dikelilingi oleh simbol dari karakter yang mereka miliki. Eksekutif ternama dan super sibuk akan berdandan dengan jas mahal, sepatu pantovel mengkilap, dasi mahal, dan membawa koper kulit dan handphone mutakhir. Ia tentu pergi ke pulau sepi di akhir minggu dengan pesawat jet, mengendarai BMW yang dilengkapi mesin fax. Ia punya rumah besar yang dikelilingi pagar berkawat, alat olahraga di satu ruangan tersendiri, tertukar ketika menyebut nama anak sulung dan bungsu.
Di ujung jalan rumahnya ada seorang anak miskin yang tinggal bersama bibinya yang rela melakukan apapun untuknya. Ia berdandan secara kumal, dengan baju putih yang sudah menguning dan sendal jepit. Dan lain-lain, dan lain-lain.

Jenis skenario dokumenter

Skenario dokumenter, sebagaimana halnya skenario layar lebar dan sinetron, seringkali menjadi aspek yang disepelekan dalam proses pengerjaannya. Beberapa pemikiran menyarankan bahwa pembuatan dokumenter harus mengalir dan "hidup", dimana sang pembuat juga terlibat di dalam film, ikut mengalaminya selama pembuatan. Banyak pembuat film yang lain melakukan penyuntingan diatas kertas setelah syuting sebagai gantinya skenario. Proses-proses ini memang sudah berhasil dan bisa dilaksanakan pada berbagai tipe film, terutama ketika pembuat film merekam kejadian yang berada di luar kendalinya: bencana alam, kerusuhan, demonstrasi, dsb. Namun, selama proses tersebut berlangsung ternyata hampir semua pembuat film akan bertanya pada diri sendiri, "apa yang harus gue rekam ya?" Pada titik ini, memulai film dengan membuat skenario yang direncanakan dengan baik akan menjadi berguna, terlepas dari perubahan yang akan terjadi selama proses syuting. Persiapan ini bisa membuat film yang kita buat dari buruk menjadi baik, atau bahkan dari baik menjadi sangat baik.

Ada dua tahap penulisan skenario untuk dokumenter:
- skenario pra-syuting, atau shooting script
- skenario pasca-syuting

Skenario pra-syuting itu ibarat membawa sebuah peta ketika sedang melakukan perjalanan. Kita bisa berpapasan dengan rintangan, kejadian, atau kejutan yang tak terduga. Kita bisa menemukan daerah yang belum terjamah yang tidak terdapat di dalam peta. Kita bisa menentukan arah langkah kita, langkah berikutnya, bahkan langkah setelahnya lagi. Peta akan membantu kita supaya tidak tersesat. Shooting script adalah peta konseptual untuk petualangan syuting yang aan kita lakukan. Didalamnya terdapat riset dan outline (garis besar) kisah dalam film sebagai patokan syuting. Format dan elemen yang terdapat didalamnya sama dengan skenario pasca-syuting dan isinya bisa sangat lengkap atau hanya garis besar saja, tergantung dari informasi yang sudah dimiliki oleh penulis pada tahap tersebut.

Skenario pasca-syuting adalah versi akhir dari shooting script. Skenario ini biasanya hasil modifikasi dan penulisan ulang dari shooting script dan dibuat setelah syuting dan sebelum proses editing dimulai. Didalamnya merupakan pencampuran elemen-elemen konseptual serta informasi audio-visual yang dikumpulkan selama syuting. Pengalaman dan pengetahuan yang dikumpulkan pada saat produksi tersebut juga bisa dimasukkan. Skenario inilah yang menyulam semuanya menjadi cerita yang sinematik, yang kemudian digunakan oleh pembuat film untuk mengedit. Skenario tahap ini juga mencakup deskripsi shot-shot, aksi, dan kejadian secara mendetil.

Copywriting

Siapa Itu Copywriter?

Seorang copywriter adalah seorang komunikator yang baik yang bisa menjalin kata-kata untuk menciptakan citra didalam benak dan dengan lugas memproyeksikan dan mengekspresikan keuntungan dari sebuah produk, mengajak pembacanya untuk mengambil langkah berikutnya atau mengarahkan untuk melihat dari sudut pandang yang telah ditentukan.
Tujuan awal seorang copywriter sebenarnya sama dengan penulis yang lain: mendapatkan perhatian orang-orang. Perbedaannya terletak di tujuan akhir. Tujuan seorang copywriter bukan untuk menghibur, menyampaikan berita, atau menceritakan sebuah kisah. Mungkin saja di dalam sebuah copy terdapat salah satu elemen diatas, tetapi tujuan utamanya selalu menjual dan mengajak. Jika tidak ada penjualan atau ajakan, dan reaksinya pun tidak terlihat, berarti seorang copywriter belum melaksanakan tugasnya.
Copywriter yang keren berarti:
- Creative: dia bisa menganalisa hampir semua subyek dari sudut pandang yang berbeda.
- Smart: copywriter yang hebat bisa membuat diri sendiri tertarik dengan berbagai subyek baru dengan cepat, selalu haus akan ilmu pengetahuan apa pun, memiliki rasa penasaran yang tak terbendung terhadap cara kerja suatu hal, dan yang pasti, suka melakukan riset terhadap subyek itu secara mendalam.
- Good communicators: ia bisa menentukan kata-kata dan gambar yang tepat untuk menyampaikan keuntungan utama dari produk atau jasa tertentu,  serta memiliki kemampuan untuk menyampaikannya secara jelas dan lugas. Kemampuan ini datang dari ketertarikannya terhadap bahasa .
- Congenial: ia adalah orang yang empatik terhadap masalah orang-orang, serta mampu melihat dua titik pangkal dari argumen yang berseberangan. Ia tertarik pada manusia serta apa pun yang membuat manusia hidup dan bergerak.
- Good readers: copywriter gemar membaca. Tidak hanya  mempelajari copy yang ditulis oleh orang lain secara konstan, tetapi juga membaca buku dari semua bidang. Para copywriter yang terkenal pun mempelajari puisi.
- Trendy: up-to-date. Terbuka terhadap sesuatu yang baru.
- Disciplined: ia bisa mengatur beberapa pekerjaan sekaligus, memperhatikan setiap detil dan tidak pernah melanggar deadline!

Apa itu copywriting?

Selain film, televisi, dan sinetron, penulis juga bisa terjun ke dunia iklan. Menulis untuk iklan inilah yang disebut dengan copywriting. Walaupun sama-sama menulis, copywriting mempunyai tujuan akhir yang berbeda dengan menulis skenario lainnya.
Seperti yang ditebalkan pada kutipan di samping, copywriting adalah tentang salesmanship, penjualan. Tapi, sampai disini masih harus perlu diklarifikasi lagi karena masih banyak para copywriter yang menganggap pekerjaannya tidak lain yaitu memilah-milah kata untuk menjual produk.
Copywriting adalah seni dan ilmu menuliskan kata-kata untuk mempromosikan produk, bisnis, orang, atau ide, dengan teliti memilih, mengedit, menjalin dan mengkonstruksi kata-kata tersebut sehingga dapat mengajak/menggugah pembacanya untuk melakukan aksi tertentu yang diharapkan.
Jadi, kata "penjualan" diatas tidak hanya bermaksud menjual sebuah produk. Tujuan akhir dari copywriting bukan hanya menjual produk dengan sekali serang, tetapi juga mempengaruhi pembacanya untuk melakukan sesuatu. "Sesuatu" disini bisa berarti berlangganan (dari email hingga sms), menelepon nomor telepon yang tertera di layar, mengklik link (pada internet), mem-forward email, dan sebagainya. Setiap reaksi akan digunakan untuk meningkatkan penjualan lebih jauh lagi. Contoh termudah:
"Ketik reg, spasi nama, spasi umur, dan kirim ke 9XXX, kamu jadi bisa bla bla bla..."
kutipan oleh: Bruce Bendinger, dalam bukunya The Copy Workshop Book

Contoh Basic Story


The Don (Sang Don)
Don Joko adalah seorang pemimpin mafia yang memerintah dengan tangan besi. Setiap pembangkang selalu dibunuhnya. Salah satu pembunuhannya terlihat oleh anak kecil yang bernama Tukul, yang sedang bermain di lapangan. Anak ini kemudian dibawa oleh Don Joko dan dijadikan anak asuh. Don Joko lalu membesarkan anak ini hingga menjadi Consiglierre atau penasehat paling setia. Suatu ketika Tukul khawatir akan kondisi para anggota kelompok mafianya yang mulai kecanduan Jack Daniel’s, padahal kelompok mafia itu juga bisa membuat minuman keras sejenis sendiri. Ia pun menasehati Don Joko untuk menghentikan pembelian Jack Daniels dari kelompok mafia pimpinan Don Sam agar usaha pembuatan minuman sejenis sendiri bisa berkembang dan menjadi usaha andalan kelompok mafia itu.
Mendengar hal itu, Don Sam mengancam akan menghentikan pembelian ganja dari kelompok mafia pimpinan Don Joko jika penjualan Jack Daniel’s dihentikan. Sedangkan keuangan kelompok mafia pimpinan Don Joko tergantung kepada penjualan ganja kepada keluarga Don Sam. Don Joko terdesak, dan akhirnya tetap membeli Jack Daniel’s dari kelompok mafia pimpinan Don Sam itu.
Karena sangat memperhatikan masa depan kelompoknya, Tukul memimpin pembuatan minuman keras khas kelompok mafianya secara mandiri. Ia turun langsung kebawah untuk menyemangati para anggota mafia kelas bawah agar terus berusaha menaikkan pamor minuman keras khas kelompok mafia itu.
Don Sam mulai resah dengan ulah Tukul. Ia menghasut Don Joko untuk membunuh Tukul. Don Joko kembali terdesak, Tukul dibunuh ketika hendak berpidato di depan anggota kelas bawah. Pembunuhan ini dilihat oleh anak kecil lain yang sedang bermain di sekitar tempat itu.
Pada akhirnya Don Joko mengerti apa yang diinginkan Tukul dan melanjutkan usaha Tukul dalam memperjuangkan minuman keras khas keluarga Don Joko.

Contoh Basic Story II

Sesuai pesanan, ini basic story saya yang lain yang bisa dijadikan contoh. Ingat, jangan ada informasi yang ditahan untuk anda sendiri. Keluarkan semua yang anda miliki dalam tulisan anda. Semoga bermanfaat.

BASIC STORY “SEPERTI GATOTKACA”
William Bunawan (Willy, 10 tahun) adalah seorang anak kecil yang suka menyendiri dan memiliki kemampuan melihat roh dari benda-benda bertuah jika ia memegangnya. Ia bisa mengetahui apakah sebuah benda itu memiliki “isi” atau tidak melalui indra pendengarannya dan dalam jarak tertentu. Jika ia merasa sebuah benda bersuara aneh atau “berbisik” padanya, ia memilih untuk menjauhkan diri.
Setiap pulang sekolah ia biasa menunggu jemputan di taman dekat sekolah dan selalu memerhatikan pedagang tua yang suka menggelar barang-barang wayang di taman yang suka berdongeng kepada anak-anak yang ingin mendengarkan. Bedanya, Willy mendengarkan dongeng tersebut dari jauh, dari bangku taman tempat ia biasa duduk. Dari sana, Willy banyak belajar tentang makna kepahlawanan.
Entah mengapa, absennya pedagang tua itu pada suatu hari membuat Willy merasa kehilangan. Keberadaannya digantikan oleh petugas Kamtib yang mondar-mandir mengelilingi taman. Willy kembali merasa kesepian setiap kali ia menunggu kedatangan jemputannya. Namun, di hari yang sama ia menemukan sarung anak panah di tempat biasanya pedagang tua itu berada, dan benda itu “berbisik” pada Willy. Willy memilih untuk mengacuhkan benda itu, namun anjing liar yang tiba-tiba datang dan menyalak-nyalak membuat Willy harus mengambil sarung anak panah itu dan membela dirinya. Sang anjing pergi, dan roh Gatotkaca (28 tahun) datang, dengan anak panah tertancap di dadanya. Diawali dengan kecanggungan, Willy dan roh Gatotkaca akhirnya bersahabat.
Di salah satu pertemuannya, Willy bertanya mengapa Gatotkaca berani mengorbankan dirinya untuk sebuah kemenangan. Gatotkaca menyangkal bahwa dirinya adalah pemberani, dan bahwa pada saat itu Gatotkaca memang diharuskan berkorban. Willy kini memiliki keraguan apakah suatu saat ia juga harus mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang lain. Namun, secara tiba-tiba, seekor anjing menyalak-nyalak dan mengejar seorang anak perempuan yang berlari sambil menangis. Melihat kejadian ini, Gatotkaca berkata pada Willy, “bukankah kamu ingin tahu rasanya berkorban?”
Anak perempuan itu kini sudah berada di atas pohon dan menangis, dan anjing di bawahnya. Dengan penuh rasa takut Willy mencoba mengusir anjing itu. Usahanya berakhir dengan kegagalan, dan Willy kini dikejar oleh anjing itu keliling taman. Gatotkaca tertawa, dan anak perempuan di atas pohon berhenti menangis.
Dalam pelariannya, Willy memanjat sebuah pohon dan di atasnya ia bertemu dengan anak perempuan itu. Dengan nafas terengah-engah, ia memperkenalkan diri dengan bangga, “Willy. Pahlawan yang rela berkorban, seperti Gatotkaca!” Anak perempuan tertawa, Gatotkaca tersenyum di sebelahnya.

Contoh longline

Life in Two Blocks
Gorge Miller is the owner of a local cafe in the Bronx of N.Y.C. who's granddaughter has been missing for the past ten years. Roxy is a prostitute who lives in the same two blocks and in a twist of fate comes face to face with George who swears she is his granddaughter. Can he prove it before it's to late?


Wrong Place - Wrong Time
What happens when a man gets away with murder, then finds himself on the jury judging the innocent man accused of his crime?


Healing Marie
She's delusional. He's nuts. They're perfect for each other.


Seasons Change
Jonathan Phelps was just your ordinary average new kid in school until he gave a girl one of the worst homicidal notes in school history. This film takes you through three seasons by which we see Jonathan excels in athletics, academics and become a respected student. But, an obsessive crush, befriending of a no-good-thug and struggles at home all lead to him making the worst decision of his life.


Pardjo
Sepasang lesbian, Siti Maimunah dan Tinah Rahayu, menjalani kehidupan mereka dengan damai hingga pada suatu hari ketika mereka bermesraan di atas tempat tidur, Siti menyebut nama Pardjo Legowo dalam salah satu erangannya.


Anak-anak Tersayang
Kematian orang tua dari kakak beradik membawa mereka kepada kehidupan baru. Adik tidak mampu menerima fakta bahwa ibunya telah tiada sementara sang kakak harus mencari nafkah sekaligus mencari cara agar adiknya tidak tenggelam dalam kesedihan hingga menjadi gila.

Contoh Treatment



Ini adalah contoh treatment yang saya buat, diambil dari film "John Q". Memang secara urutan pembuatan memang terbalik (film tersebut muncul, lalu saya membuat treatment berdasarkan film itu), namun saya hanya ingin memperlihatkan seberapa detil sebuah treatment untuk film itu. Contohnya:

1. Kita berada di sebuah rumah dengan bahan dasar kayu yang dicat putih, dan hari masih subuh. John Quincy Archibald, lelaki negro berusia 35 tahun, sedang asyik tiduran sambil menonton berita pagi di televisi. Denise, sang istri, berusia awal tiga puluhan, dan mengenakan daster, masih tidur menyandar pada sang suami sambil memeluk perutnya.

Tiba-tiba, John mendengar suara aneh seperti gesekan antara logam dengan logam dari luar. Ia melihat ke arah jendela dengan muka terkejut seakan-akan hal yang tidak diinginkannya terjadi. Tanpa panjang lebar, ia melepaskan pelukan Denise dan membuatnya terbangun. John yang masih memakai celana pendek alias kolor dan baju dalam, bergegas lari turun menuju keluar rumah. Denise yang terbangun bertanya-tanya kepada John, apa gerangan yang terjadi. John tidak mengindahkan sambil terus berlari dan meninggalkan Denise di kamar.

2. Kita berada di depan rumah John. Terlihat seseorang berjanggut dan mengenakan pakaian dinas telah selesai mengaitkan mobil sedan tua tahun 80an berwarna coklat, yang di parkir di depan rumah John, ke mobil derek. Petugas ini segera kembali ke dalam mobil derek dan ketika itu pula John keluar dari rumahnya tanpa alas kaki.

Ia berusaha menghampiri petugas yang telah berada di dalam mobil derek sambil berteriak bahwa itu adalah mobil miliknya. Petugas dengan enteng menjawab sambil berlalu, bahwa mobil itu sudah disita oleh bank karena John belum membayar tagihan. Tahu bahwa usahanya sia-sia, John tetap berusaha mengejar mobil derek beserta mobil tua yang sudah berjalan, dan hanya bisa menepak-nepak mobil miliknya sebagai pelampiasan rasa kesal, sambil berteriak-teriak menyuruh petugas berhenti. Ia berhenti berlari dan melihat mobilnya menghilang di belokan.
John tetap berdiri di tengah jalan, tolak pinggang, dan dengan nafas sedikit terengah-engah ia menunduk sebentar guna menenangkan diri, kemudian berbalik badan dan mendapati Denise telah bersandar di muka pintu rumah, masih memakai daster, dengan wajah kesal dan menyilakan lengan, menandakan bahwa Denise menyaksikan semuanya. Harusnya disini terjadi percakapan, atau pertengkaran, namun mereka hanya diam dan saling berpandang, karena mereka sadar, mereka tidak ingin menjadi tontonan beberapa tetangga di sekitar mereka yang juga keluar dari rumah, masih mengenakan pakaian tidur, terbangun karena keributan itu, dan menyaksikannya seperti Denise.

3. Kita berada di dalam rumah, sekitar satu jam kemudian, di ruang dapur sekaligus ruang makan, agak sempit, namun terlihat nyaman karena ditata rapi. John, dengan kemeja berwarna muda yang digulung lengannya, dan celana panjang hitam, tengah duduk di hadapan meja makan kecil berbentuk bundar. Di atas meja....dan seterusnya........dan seterusnya..............

Apa Maksud Penataan Plot?


Let's go to the basics first. Plot itu apa sih?
Kalo lumpur dilempar kemuka orang apakah bunyinya "plot"? Maybe, tapi lupakan kejayusan itu. Plot adalah sebuah kejadian atau peristiwa yang ditampilkan dalam film. Apapun yang ditangkap oleh mata dan telinga ketika kita menyaksikan sebuah film, itu adalah plot. Contoh sederhana:
Yphoel sedang berbicara dengan temannya di sebuah kafe mahal. Ia berkata," fren, kemaren gue ditabok pacar gue lantaran gue ketauan selingkuh sama cewek kampus. Akhirnya hubungan terlarang yang sudah terjalin dua tahun itu gue putusin deh."
So, yang mana yang plot? Kita nggak bisa bilang kalo Yphoel yang ditabok pacar itu sebagai plot, karena kita tidak melihat Yphoel ditabok, seorang perempuan
yang menabok, ataupun suara tabokan. Kita hanya melihat Yphoel yang sedang berbicara dan mendengar apa yang sedang dibicarakan.
Kita juga nggak bisa bilang kalau perselingkuhan selama dua tahun itu plot, karena kita hanya mendengarnya dari Yphoel. Kita tidak BENAR-BENAR MENYAKSIKAN kejadian itu didepan mata kita. Kejadian yang kita lihat hanyalah Yphoel yang sedang berbicara dengan temannya di kafe. Itu adalah plot.

Lalu perselingkuhan dan penabokan itu masuk kategori apa?
Inilah yang dinamakan story, atau cerita. Story adalah keseluruhan cerita yang disampaikan, entah itu berupa informasi yang datangnya dari dialog yang dilakukan tokoh, dari narasi sang narator, atau dari plot itu sendiri.

Bingung ya?

Saya menggunakan kata plot dan story itu berdasarkan buku pegangan Film Art: an introduction, tulisan David Bordwell dan Kristin Thompson, karena sebenarnya mempermudah pemahaman. Semoga anda semua juga bisa mengerti. Saya teruskan.
Intinya: plot adalah segala sesuatu yang digambarkan (bahasa inggrisnya depicted), secara visual ataupun audio. Ingat: SEGALA SESUATU. Ini berarti termasuk
tulisan title "Yphoel Ditabok Pacar", a film by Yphoel, serta efek-efek visual yang digunakan, jika ada (fade, wipe, blind, dll).

Oke, pertanyaan utamanya adalah penataan plot. Mengapa seorang filmmaker perlu menata plot? Jika dilihat dari penjelasan amburadul diatas, maka fungsi utama
plot adalah satu: MEMBERIKAN INFORMASI. Ini adalah satu-satunya senjata yang dimiliki filmmaker untuk menyampaikan informasi. Plot berisi informasi. Contoh
diatas membuktikan bahwa plot tersebut memuat informasi (dengan menggunakan dialog) bahwa Yphoel baru saja ditabok pacar kemarin, dan ia memberitahukan pada
temannya. Informasi tidak harus menggunakan dialog, karena sebuah kejadian pun akan berisi informasi. Contoh: Joko tiduran telanjang dada dengan seorang cowok
dikamarnya. Informasinya ada banyak nih: yang tidur dengan Joko adalah temannya yang numpang tidur, atau kamar Joko tidak ada pendingin ruangan sehingga mereka
kepanasan dan membuka baju, atau dll, you know lah. Mungkin beberapa orang langsung menuding bahwa Joko dan cowok yang tidur disebelahnya itu homo, tapi
bayangkan jika sebelum melihat plot itu kita sudah melihat plot dimana Joko sedang berciuman mesra dengan seorang wanita cantik, apakah para penuding itu
tetap akan menuduh bahwa Joko homo? Separah-parahnya paling tuduhan bergeser bahwa Joko itu AC-DC (biseks, cowok bisa, cewek bisa). Mungkin jika setelah plot dimana mereka tidur kita melihat plot mereka berdua sedang ngobrol dan Joko berdialog pada si cowok, "De, dapet salam dari Mama," maka tuduhan menjadi lenyap. Kalau tidak mah keterlaluan.

Inilah penataan plot. It's about the information you want to give, to suspend, or to keep it for yourself and leave people questioning whether Joko is gay or
not. Cara-cara untuk menatanya adalah tak terhingga. Be creative, but please be responsible.

Semoga bermanfaat. Good luck.